Minggu, 31 Agustus 2014

SELFTALK: FILOSOFI TEH POCI

Kawan, pernahkah kau mencicipi teh poci asli Tegal?

Bagi yang belum pernah,
Teh ini agak unik, karena penyajiannya teh ini diberi gula batu.
Bukan di poci tehnya, melainkan di gelas tehnya langsung.

Apa efeknya?
Efek yg paling terasa adalah, teh poci akan terasa pahit & panas pada awalnya,
Karena gula batu di dalam gelas belum tercampur dengan teh.

Akan tetapi lama kelamaan, tehnya berubah menjadi manis & segar seiring berjalannya waktu.

Mungkin hal ini sejalan dengan filosofi hidup org jawa,
Bersusah-susah dahulu (sepet, pahit & panas)...
Baru, bersenang2 kemudian (segar & manis)...

Tetapi kalau kita lihat lagi,
Tiap2 unsur teh poci mengandung filosofi hidup tertentu.

Gula batu (manis), dapat melambangkan kesenangan & obsesi dlm hidup.
Teh di dalam poci (pahit & panas), melambangkan kesulitan & cobaan hidup.

Kalau Anda ingin manis (seluruh kesenangan), apakah Anda langsung bisa makan gula batu???
Niscaya gigi anda akan remuk seketika =)

Gula batu juga perlu diseduh dengan teh yang pahit & panas khan, agar dapat dinikmati dengan layak?

Begitu juga bila Anda ingin "kesenangan" hidup.
Anda akan lebih menghargai nikmat yang Anda punya (gula) saat Anda pernah "diseduh" dengan panas & pahitnya cobaan hidup (teh poci).

Anda perlu lihat, teh poci pun tidak bisa langsung di minum saat baru di seduh.
Dia "butuh waktu" untuk siap diminum.

Begitu juga dengan "kebijaksanaan" hidup Anda.
Dia perlu waktu untuk terbentuk sempurna.
Dia perlu manisnya & pahitnya kehidupan, ditambah dengan waktu yang tepat untuk membentuk.

Ada sahabat bertanya, berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk meminum "teh poci" saya (waktu untuk menumbuhkan kebijaksanaan)?

Mungkin jawabnya...
Tergantung seberapa Anda bisa "sadar" dengan keadaan hati Anda, dengan proses Anda, dengan keheningan Anda...

Karena seperti tulisan di suatu karya sastra lama...
"Bukan maksudku berbagi nasib...Karena nasib adalah keheningan masing-masing" 
(Aku - Chairil Anwar).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar