Minggu, 30 November 2014

ARTIKEL: MAKNA LEADERSHIP





Apakah anda mengerti makna dari seorang leader atau pemimpin? Jika anda menganggap pemimpin adalah orang semacam atasan anda, anda sepertinya kurang memahami makna dari seorang leader. Nyatanya, leader bukan hanya soal jabatan atau posisi. Jauh lebih dari itu, leadership adalah soal pengaruh. Banyak orang yang memiliki jabatan jauh di atas kita, tapi berapa banyak diantara mereka yang mampu benar-benar mempengaruhi hidup kita?

Pastikan anda memahami beberapa hal berikut ini, untuk membangun potensi leadership anda dengan lebih bermakna.


Tidak Semua Entrepreneur adalah Leader

Sangat banyak dari kita yang mengasumsikan bahwa seorang entrepreneur pastilah leader, tapi nyatanya, walaupun seorang entrepreneur adalah mereka yang mempunyai ide hebat dan menjalankan sebuah bisnis, tidak lantas mereka bisa disebut seorang leader. Sekali lagi ini bukan soal posisi, tapi ini soal pengaruh. Walaupun anda memiliki ide yang hebat dan menjalankan sebuah bisnis, tapi jika anda tidak dapat mengkomunikasikan ide tersebut dengan baik dan memotivasi kolega anda untuk mencapai visi bersama, anda masih belum bisa disebut sebagai seorang leader. Hal inilah yang biasanya juga terjadi di dalam sebuah perusahaan start-up. Banyak start-up entrepreneur yang hanya mengandalkan ide hebat mereka saja dalam membangun bisnis. Tapi jika ide hebat ini tidak mampu dieksekusi bersama, bagaimana kedepannya ide ini menjadi besar?
Singkatnya, mungkin hanya para entrepreneur yang mampu menciptakan pengaruh positif kepada para koleganyalah yang bisa kita sebut sebagai seorang leader.

Management Bukanlah Ilmu Leadership

Banyak dari kita yang berpikir bahwa leadership adalah soal management. Padahal nyatanya, management adalah ilmu tentang pengaturan, sedangkan leadership adalah soal pengaruh. Keduanya adalah dua hal yang sangat jauh berbeda.
Jika anda masih banyak menghabiskan waktu anda dalam mengatur orang, proses produksi hingga memastikan target perusahaan, anda adalah seorang manager. Tapi jika anda mulai membagun pengaruh anda kepada kolega sekitar anda dan meraka mulai terinspirasi dengan anda, baru anda bisa disebut sebagai seorang leader.

Leader Tidak Harus Berdiri di Garis Paling Depan

Hanya karena anda berani berdiri di garis paling depan dan lantang mengemukakan pendapat, bukan berarti anda adalah seorang leader. Seorang leader bisa berdiri di depan, bisa juga di tengah-tengah atau bahkan di belakang kolega mereka, tergantung situasi mana yang paling tepat saat itu. Berdiri di garis depan, tengah atau belakang, jika anda mampu bersama-sama mengajak kolega anda mencapai visi bersama, baru anda adalah seorang leader.

Jadi, apa poin-poin singkat yang dapat kita pelajari sejauh ini?
  1. Leadership adalah soal mempengaruhi. Nothing less and nothing more.
  2. Leadership adalah hak istimewa atau privilege atau terkadang adalah sebuah panggilan.
  3. Hanyak orang lain yang dapat menyematkan makna leadership kepada anda. Jika anda sendiri yang menyematkannya, anda bukanlah seorang leader.

“If your action inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a leader – John Quincy Adams

ARTIKEL: 7 CIRI-CIRI MEREKA YANG MEMPUNYAI KECERDASAN EMOSIONAL YANG TINGGI




 
Akhir-akhir ini, kita semakin sadar bahwa kecerdasan emosional ini sangat penting bagi tiap individu dalam menunjang kesuksesan dan kebahagiaan mereka, baik di tempat kerja, pergaulan hingga kehidupan keluarga. Memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan membantu anda dalam bersikap praktis ketika di hadapkan pada suatu permasalahan. Untuk itu, kali ini saya akan sharingkan apa saja ciri-ciri mereka yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi. Harapannya, hal ini akan menjadi referensi kita bersama untuk kehidupan kita yang lebih bermanfaat dan bahagia kedepannya.

1. Fokus pada Hal-hal yang Positif
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar bahwa percuma saja berlarut-larut dengan masalah. Fokus pada masalah tidak akan pernah membawa solusi, sebaliknya bersikap positif dalam menyikapi masalah akan membawa anda pada solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan anda.

2. Mereka yang Berpikiran Positif akan Berkumpul dengan Mereka yang Berpikir Positif Pula

Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi tidak akan menghabiskan banyak waktu dengan berkumpul bersama mereka yang suka mengeluh dan mengumpat. Mendengarkan keluh kesah dari mereka yang suka berpikir negatif hanya akan membawa menghabiskan energi kita pada hal yang percuma. Sebaliknya, berkumpul dengan orang yang memiliki pikiran positif dan penuh semangat akan membuat kita tertular juga. Dan inilah yang pada akhirnya akan meningkatkan kecerdasan emosional anda juga.

3. Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi selalu Assertive
Assertive adalah sebuah sikap tegas dalam mengemukakan suatu pendapat, tanpa harus melukai perasaan lawan bicaranya. Orang yang assertive sangat tahu betul kapan mereka harus bicara, kapan mereka harus mengemukakan suatu pendapat dan bagaimana cara yang tepat untuk memberikan sebuah solusi tanpa harus menggurui. Dan yang pasti mereka yang memiliki sikap assertive selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bicara.

4. Mereka adalah Visioner yang siap Melupakan Kegagalan di Masa Lalu
Orang-orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan sibuk memikirkan apa yang akan dilakukannya di masa depan dan segera melupakan kegagalan di masa lalu. Baginya kegagalan di masa lalu adalah sebuah pelajaran yang penting diambil untuk mengambil langkah yang lebih mantab di masa yang akan datang.

5. Mereka Tahu Cara Membuat Hidup Lebih Bahagia dan Bermakna
Dimanapun mereka berada, apakah itu di tempat kerja, di rumah ataupun berkumpul dengan teman-teman, orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan membawa kebahagiaan bagi sesamanya. Terkadang arti bahagia bagi mereka tidak harus sebuah kekayaan. Bersyukur akan nikmat yang didapat hari ini dan membantu orang lain yang membutuhkan pertolongannya akan membuat mereka merasa bahagia dan bermakna.

6. Mereka Tahu Bagaimana Mengeluarkan Energi Mereka secara Bijak

Mereka yang dikaruniai kecerdasan emosional tinggi, tahu bagaimana memanfaatkan energi mereka dengan bijak. Mereka tidak akan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang percuma saja. Mereka akan fokus pada tindakan-tindakan yang akan membawa manfaat bagi sesamanya.

7. Terus Belajar dan Berkembang
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar, bahwa apa yang ia ketahui saat ini masih belumlah apa-apa. Baginya, belajar bukanlah 12 tahun wajib belajar dan 4 tahun kuliah. Wajib belajar adalah seumur hidup. Mereka selalu terbuka akan hal-hal baru dan berani mencoba berbagai macam tantangan yang akan membuat mereka berkembang. Kritik dan saran dari orang lain akan dijadikan sebagai referensi baru dalam mengambil langkah dan keputusan di masa yang akan datang.


“It isn’t stress that makes us fall – it;s how we respond to stressful events.” – Wayde Goodall

Senin, 17 November 2014

SELFTALK & CONTEMPLATION: NASIHAT DI BALIK POLA ALAM


Nasihat dan renungan itu ada di mana saja, kapan saja, dan dari apa/siapa saja. Mereka ada dalam semesta, ada pada orang-orang yang berinteraksi denganmu hari ini. Mereka ada di simpang ramai jalanan, maupun pojokan sepi lembab dan kotor. Mereka pun ada ketika kamu membuka mata, ketika sedang menyetir, bekerja, ataupun ketika kamu hendak menutup mata.

Pernahkah kamu memikirkan bahwa keberadaan pola-pola alam di sekitar kita adalah sebuah contoh untuk menyikapi persoalan yang sedang menimpa kita? Seperti daun yang gugur di musim kemarau sebagai mekanisme pertahanan hidup sebuah pohon. Sebut saja itu pohon Jati (Tectona grandis).

Pohon jati menggugurkan daun di musim kemarau guna mengurangi laju penguapan uap air di tubuhnya. Sebagaimana yang kita tahu, daun merupakan dapur bagi poho yang berperan dalam proses fotosintesis. Fungsi daun amat penting bagi keberlangsungan hidup pohon tersebut. Namun pada kenyataannya daun adakalanya digugurkan.

Seperti dalam hidup, terkadang untuk mempertahankannya, kita dihadapkan pada suatu pilihan yang pelik untuk mengorbankan sesuatu yang kita anggap penting. Sebut saja kesenangan masa muda. Tak banyak anak muda yang mau mengorbankan kesenangan masa mudanya untuk menambah ilmu dan menambah kebisaan/skill. Investasi tersebut mungkin tidak langsung dirasakan, namun akan dirasakan manfaatnya setelah dewasa

Semua pelajaran tersebut ada dan tersedia menyertai hidup. Tinggal apakah kita cukup sadar untuk dapat merasakan keberadaannya itu. Dan sebesar apa kemauan kita untuk menyadari bahwa Tuhan telah berkata kepada kita lewat ciptaannya. Ada renungan di balik hal-hal yang (mungkin) kita anggap remeh dan tak berarti. Namun sejatinya itu kembali kepada mindset dan paradigma kita dalam memandang hidup.


#SekadarKontemplasi

CHRONOMETRY: MEET AND BOOK-SIGNING ICO'S NEW BOOK


Minggu siang di Lippo Karawaci, saya menyempatkan diri untuk bertemu dengan salah seorang sahabat dan juga tim di INDIGO COMMUNITY, Ricardo Marlianno (Ico). Momen sebentar ini saya manfaatkan untuk ngobrol tentang situasi komunitas, semacam mini review tentang divisi yang dia pegang (Marcomm). Dan maksud utama ketemuannya adalah untuk book-signing buku terbarunya, Modern Spellbook.

Buku ini adalah satu dari karya yang cukup saya nantikan sejak awal tercetusnya ide penulisannya. Karena saya tau effort dan kendala yang dihadapi Ico saat proses penulisan hingga pencetakan yang sangat menantang. Termasuk keputusannya untuk menghandle sendiri semua proses penciptaan karyanya. Oleh karena itu dari segi produksi, publikasi, branding, dan pemasaran dilakukan sendiri secara online.

Harapan besar tercurah kepada pemerintah baru RI untuk dapat memajukan industri kreatif dan mengkaji ulang regulasi penerbitan dari para penerbit agar dapat berpihak kepada insan-insan muda berbakat di Indonesia.

Momen ini bagi saya sarat akan nilai persahabatan dan untuk memberikan motivasi agar terus berkarya.

Sejujurnya saya sangat appreciate dengan rekan-rekan muda yang aktif berkarya dan menelurkan manfaat bagi diri dan orang banyak. Menelurkan ide dan memfokuskan energi serta waktunya kepada hal-hal yang membangun.

#IndonesiaGo!

Minggu, 02 November 2014

CASE: BERPASANGAN DAN BERJODOH (discussion from INDIGO COMMUNITY)

Berbicara soal jodoh, pasangan, dan teman hidup, tentu kita tidak hanya akan membicara cinta sebagai komponen utamanya. Ada hal-hal lain yang menciptakan kebersamaan diatara dua insan.



Sebelum itu, ada baiknya dulu kita simak diskusi pertanyaan berikut dari salah satu rekan dari INDIGO COMMUNITY (IC).

"Saya sering berpikir kenapa manusia diciptakan berpasangan tapi koq ada juga yang susah mendapat pasangan, tidak peduli laki-laki atau perempuan, banyak juga yang sampai tua tidak punya pasangan. Saya tdk menyensus brp yang "still single", akan tetapi penasaran mengenai apa yang menghalangi mereka dari jodohnya? Mungkin teman-teman bisa bantu..nuhun."


Response:
Pada dasarnya Tuhan menyediakan banyak jodoh kepada kita di semua kelas kehidupan. Bahwa akan ada jodoh bagi kita dengan menjadi apapun kita kelak. Tugas kita adalah memantaskan diri untuk sebaik-baiknya jodoh seiring naiknya kelas kehidupan kita.

Karena Tuhan telah berjanji bahwa laki-laki baik untuk perempuan baik, demikian pula sebaliknya.

  • Hal tersebut mengisyaratkan adanya kesetaraan, kepadanan, dan keselarasan vibrasi antara dua insan tersebut, sehingga menimbulkan kecocokan.

    Menikah adalah jalan untuk mengikat kebersamaan dalam suatu komitmen bersama yang saling bertanggung jawab. Di dalam pernikahan terdapat pembagian fungsi dan peranan antara suami-istri yang kemudian menjadi ayah-ibu, kakek-nenek, dll.

    Mereka yang sudah menikah belum bisa dikatakan jodoh selama mereka berdua belum menjodohkan diri satu sama lain. Sikap yang menjodohkan diri yaitu menjadikan teman hidup kita itu menjadi sahabat terbaik dalam berbagi hidup. Sehingga kebersamaan yang dibentuk selalu dibungkus dengan kehangatan, percik-percik romansa yang menggembirakan, persahabatan yang membahagiakan dan saling menguatkan; dan semua itu dinamakan Cinta.

    Munculah pertanyaan terakhir, lantas apa itu jodoh? Simpelnya, didefinisikan adalah gelar, pencapaian, dan penghargaan bagi sepasang insan yang telah terbukti mempertahankan kebersamaan dalam balutan cinta hingga akhir hayatnya. Sehingga jodoh bisa batal bila kita tidak menjodohkan diri dengan dia yang pantas kita jadikan jodoh.

    Mudah-mudahan mencerahkan dan menambah sudut pandang kita semua :).