Minggu, 07 Desember 2014

ARTIKEL: BANTULAH DIRIMU DENGAN MEMBANTU ORANG LAIN

01 ghandi-find-yourself-in-the-service-of-others1 

Diterjemahkan dari artikel: Help Yourself by Helping Others. 
Interpretasi oleh: Tubagus Arya Sencaki (Indigo Community).
 
Membantu tetangga memangkas rumput. Meluangkan waktu mengajar anak. Menjadi relawan memberi bantuan untuk korban bencana alam atau membantu bekerja di dapur umum setempat. Menyumbangkan pakaian ke tempat penampungan tunawisma.
 
Gerakan ini membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan manfaatnya akan kembali kepada Anda. Serta membuat Anda merasakan hidup lebih lama, lebih bahagia, dan lebih sehat.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Corporation Nasional dan Pengabdian Masyarakat (USA) menemukan hubungan yang signifikan antara kerelawanan dengan kesehatan yang baik. Laporan tersebut menunjukkan bahwa relawan memiliki umur yang lebih panjang, kemampuan fungsi tubuh yang lebih tinggi, dan angka yang lebih rendah yang mengalami penyakit jantung dan lebih sedikit yang mengalami depresi.

Ternyata, mereka yang hangat, perasaan damai yang Anda alami ketika Anda membantu orang lain, sangat bermanfaat bagi sendiri kesejahteraan Anda. Dengan kata lain aktivitas tersebut membuat hidup lebih sehat dan kehidupan yang lebih memuaskan.


K
erelawanan meningkatkan Sistem kekebalan tubuh.

Para peneliti setuju bahwa kerelawanan meningkatkan energi seseorang, rasa pemberdayaan dan harga diri. Emosi positif ini dapat memperkuat dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan produksi endorfin yang mempengaruhi suasana hati dan merangsang pelebaran pembuluh darah. Hal tersebut yang dapat menyebabkan kondisi jantung sehat.

Perasaan positif dapat meningkatkan produksi T-sel tubuh, yaitu sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh yang membantu tubuh melawan penyakit dan pemulihan cedera dari penyakit. Emosi positif juga mendorong produksi serotonin, yaitu suatu neurotransmitter yang meningkatkan suasana hati dan mendorong perasaan baik.

"It’s Good to do Good"

Pernyataan tersebut disetujui oleh jutaan relawan yang telah melihat rasa syukur di mata seorang tunawisma yang baru saja menerima makanan; pada seorang anak yang sangat membutuhkan sebuah pelukan; atau pada sebuah keluarga yang butuh tempat untuk bermalam setelah badai tornado menghancurkan rumah dan segala sesuatu di dalamnya.


Meditasi dapat Meningkatkan Manfaat Membantu Orang Lain. Salah satu alasan bahwa membantu orang lain sangat bermanfaat adalah bahwa hal tersebut dapat meningkatkan perasaan mengharga diri. Bahkan, membantu orang lain memiliki manfaat emosional yang setara dengan melakukan meditasi.

Orang-orang yang bermeditasi cenderung lebih sadar diri dan juga lebih peka terhadap kebutuhan orang-orang di sekitar mereka. Banyak orang menemukan bahwa meditasi yang khusyuk meningkatkan kemampuan mereka untuk mengekspresikan kasih sayang untuk diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.

Sisihkan beberapa menit setiap hari untuk duduk yang tenang. Tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Fokus pada yang ada di sini dan sekarang. Hilangkan semua gangguan dan pikiran negatif. Anda akan menemukan diri Anda berenergi dan merasa lebih terhubung dengan tubuh dan jiwa. Kesehatan fisik dan mental Anda akan secara otomatis meningkat ketika Anda mengembalikan keseimbangan spiritual dan emosional kepada peran Anda dalam membuat dunia menjadi lebih baik.

Luangkan waktu setiap hari, tenangkan pikiran Anda dan renungkan cara-cara untuk mentransfer energi penyembuhan Anda kepada mereka yang paling membutuhkan. Dan ingat bahwa kebaikan itu seperti bumerang, ia akan selalu kembali kepada Anda.


Temukan Cara-cara Memperbaiki Dunia Anda  

Kemungkinan besar ada banyak orang di lingkungan Anda maupun komunitas Anda yang membutuhkan bantuan. Periksalah tempat-tempat seperti panti jompo, rumah sakit, dan tempat penampungan tunawisma untuk menemukan hal-hal yang dapat dibantu di sana.

Atau cobalah berjalan-jalan di sekitar tempat tinggal Anda. Sangat mungkin ada orang di sana yang sedang berjuang dan membutuhkan uluran tangan. Berinteraksi dengan mereka dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk menyadari kebutuhan orang lain.

Sumber: http://earthweareone.com/help-yourself-by-helping-others/

Sabtu, 06 Desember 2014

ARTIKEL: 5 LANGKAH UNTUK MENYATUKAN & MENGUBAH DUNIA KITA



 Ditulis oleh : Andrew Martin (editor onenesspublishing dan penulis buku “One ~ A Survival Guide for the Future…”).
Interpretasi oleh : Ricardo Marlianno (Indigo Community).

1. Melepaskan kreatifitas


Beberapa dari kita berpikir bertahan membuat kita kuat, tapi terkadang melepas.” -Herman Hesse


Sebagian besar hidup kita telah dipengaruhi oleh banyak orang, seperti masyarakat, pemerintah maupun media. Sebelum kita dapat merasakan persatuan, kita harus berdamai dengan persyaratan serta kondisi untuk mencapai titik ini. Dengan melihat jauh di dalam dan refleksi diri yang tenang, kita dapat mengidentifikasi keterikatan, dan gangguan yang menempel pada kita. Setelah diidentifikasi, kita harus sadar bahwa dalam kondisi ini, semua isi kepala dan perasaan lah yang menciptakan pemikiran kita. Dengan melihat diri sebagai makhluk yang mandiri serta makhluk yang diberdayakan, kita dapat  melepaskan kreatifitas untuk membuat perubahan positif. Cara kita memilih untuk memproses informasi dan bagaimana kita memandang diri kita sendiri adalah realita yang tercipta oleh kita. Kita bisa memilih untuk melepaskan dan memaafkan atau kita dapat memilih untuk memegang kebencian, kemarahan dan frustrasi. Kita juga dapat memilih untuk memegang asumsi-asumsi lama atau kita bisa bergerak ke arah realita baru. Pada akhirnya kita adalah orang-orang yang harus memilih. Kita harus hidup dengan segala konsekuensinya. Dengan bermeditasi kita dapat mempelajari lebih dalam alam sadar dan dapat mengungkap kebenaran yang ada, hingga membuat kita terbangun. Saatnya untuk “melepaskan” sehingga kita dapat bergerak maju, kalau tidak kita akan tetap bertahan pada ideologi tak produktif dan ketinggalan jaman.

2. Memilih potensi murni ketimbang menyesuaikan keadaan.

“Dia yang telah merasakan kesatuan akan melihat dirinya sendiri dalam semua makhluk, dan semua makhluk dalam dirinya, dan melihat segala sesuatu dengan mata yang tidak memihak.” -Buddha

Hanya mereka yang sadar dapat melihat semuanya bergerak secara harmonis dalam kesadaran yang bersatu. Dengan mengamati, memahami dan membawa kesadaran untuk diri kita sendiri kita bisa mengidentifikasi dengan persatuan yang ada. Keadaan memberitahu bahwa kita perlu untuk maju baik sebagai bangsa, sebagai individu dan juga sebagai komunitas. Keadaan yang dimaksud berdasar dengan rasa memiliki dan rasa untuk mencapai suatu tujuan. Perlu ditekankan kembali bahwa hal ini bukan bertujuan untuk mencapai pencerahan spiritual dalam persatuan. Tidak ada di media-media mainstream maupun kebijakan pemerintah perihal pengembangan potensi murni. Bangun memang sulit. Lebih enak untuk tetap berada di tempat tidur ketika hujan di luar. Beberapa dari kita memilih untuk menjalankan cara yang mudah dan ada beberapa yang memilih untuk berjalan keluar dari jalur yang ada untuk menjalani kehidupan yang lebih cerah. Banyak juga yang telah dijauhi dan diejek hanya karena hidup sesuai dengan hukum alam. Sangat mudah untuk tergoda oleh tatanan sudah ada yang menawarkan hidup mudah, mewah dan nyaman. Tampaknya terlalu sulit untuk menjadi non-konformis dan hidup bertentangan dengan apa yang telah dibesarkan kepada kita.


3. Berbagi - Kekuatan semesta.

"Alasan mengapa dunia kekurangan rasa persatuan, dan menumpuknya kerusakan, karena manusia terpecah belah dengan dirinya sendiri." - Ralph Waldo Emerson.


Kita tersesat di gurun tanpa makanan atau air, sedang diambang kematian. Tiba-tiba entah dari mana ada seseorang menemukan kita. Penyelamat kita berbagi air dan makanan mereka dengan kami. Kita bertahan sekedar untuk menceritakan cobaan yang telah dialami. Kita sekarang dapat melihat jalan keluar. Berbagi pengalaman ibarat memberikan makanan pada orang yang kelaparan. Dengan berbagi kebenaran mengenai persatuan dapat membawa manusia keluar dari rasa haus dan lapar, menuju ke sesuatu baru yang kekal dan potensial. Hal ini memungkinkan kita untuk memasuki kekuatan kolektif kesadaran semesta, memberikan kita kekuatan luar biasa untuk terhubung dan berbagi kesadaran. Rasa kesatuan itu saling menguntungkan melalui berbagi pengetahuan, kebijaksanaan dan pengalaman. Hanya dengan berbagi pengalaman kepada orang lain dan mengembangkan kebijaksanaan dari tingkat “kesadaran yang lebih tinggi” kita dapat berbagi kebenaran/kenyataan yang ada. Dengan terbuka terhadap semuanya memungkinkan kita untuk berbagi, untuk mencapai kehidupan yang harmonis dan tercerahkan. Jika kita hidup dengan belas kasih, pengampunan, kemurahan hati, kebaikan, cinta, dan pengertian maka kita akan menjalani kehidupan layaknya guru besar telah ajarkan. Dengan menempatkan diri sebagai sepatu tetangga, kita akan mengerti bagaimana rasanya menjadi tetangga kita. Kesatuan yang ada di seluruh semesta adalah konstanta yang menghubungkan semua.


4. Kelimpahan – Ketuk lah, maka akan terbuka bagimu.

"Diri sejati tidak lah sebatas pada dunia ini atau bahkan alam semesta. Ia tidak memiliki batas, tidak ada posisi tetap, tidak ada bentuk, tidak tampak, tidak ada batas, tidak ada batas waktu. Benar-benar di luar pengetahuan atau tidak tahu sama sekali, ada atau tak ada - benar-benar melampaui segala bentuk diskriminasi. Itulah yang harus kita sadari. Bentuk yang tak berbentuk ini tidak lain adalah nyatanya bentuk, nyatanya tubuh ini, dan nyatanya kehidupan! " - Dennis Genpo Merzel

Rasa kesatuan tahu bahwa kesatuan dan kelimpahan itu ada di mana-mana itu. Seperti Yesus pernah berkata "Carilah maka kamu akan menemukan, ketuk lah maka akan terbuka bagimu". Kita telah lama menunggu untuk perbaikan yang cepat, obat mujarab, serta obat penangkal. Kita ingin mencari saklar yang tertulis “pencerahan ada di sini”. Seiring waktu kita telah diingatkan oleh “guru besar” dengan ejaan bagi semua makhluk agar mereka dapat melihat. Kelimpahan dan pencerahan ada dalam cara kita mengolah pikiran dan bagaimana kita bertindak berdasarkan pikiran-pikiran yang ada. Bukan seperti rasa ketika memiliki suatu benda, rasa memiliki hanyalah kepemilikan. Siapapun dapat memiliki suatu benda, sedangkan merasakan kelimpahan adalah seperti berada  sebuah dunia yang sama sekali berbeda. Ini adalah langkah besar menuju pencerahan. Kelimpahan adalah bagaimana kita melihat realita kita, kehidupan dan bagaimana kreatifitas kita. Jika kita bisa memikirkan sesuatu, maka kita bisa menjalankannya. Setelah kita tersadar bahwa hidup adalah lebih dari apa yang kita lihat di dunia ilusi ini maka kita dapat bergerak maju. Realita palsu seperti  materialisme, kesuksesan, persaingan dan hal-hal sepele lainnya dapat menahan kita dari kebangkitan. Hanya dengan melihat lebih dalam kita akan menemukan kelimpahan sejati.


5. Menjadi sosok “Tanpa Syarat” di setiap hal yang dilakukan.

Dalam segala hal yang kita lakukan, kita lakukan tanpa syarat. Jika melakukan sesuatu dengan syarat, berarti kita tidak mencintai dan mendukung apapun yang didapat oleh pribadi kita. Dengan melakukan segala sesuatu tanpa syarat berarti kita adalah satu, kita lakukan hanya untuk cinta. Melalui cinta dan kasih sayang kepada orang lain kita dapat membantu semua dalam pengembangan kesadaran rasa kesatuan. Kita semua adalah satu, selalu terhubung, tak terbatas, di mana-mana dan dalam segala hal...

Sumber : Collective Evolution - http://www.collective-evolution.com/2014/12/01/5-steps-to-unifying-changing-our-world/

ARTIKEL: BUKTI ILMIAH DENGAN BERSYUKUR DAPAT MENINGKATKAN KESEHATAN ANDA




Diabadikan oleh : Expanded Conciousness (www.expandedconciousness.com)
Ditulis oleh : Dr. Lissa Rankin.
Interpretasi oleh : Ricardo Marlianno (Indigo Community)

Bukti ilmiah konklusif ini dilihat dari suasana hati, pandangan, dan kesehatan. Orang-orang yang bahagia hidup hingga 10 tahun lebih lama dibandingkan orang yang tidak bahagia. Sedangkan seorang optimis memiliki risiko 77% lebih rendah dari penyakit jantung dibandingkan seorang pesimis.
 
Tapi bagaimana ANDA bisa menjadi lebih bahagia dan lebih optimis dalam pandangan dunia Anda?

BAGAIMANA CARA BERBAHAGIA
 
Pada buku “The How of Happiness” oleh Sonja Lyubomirsky, dia mengajarkan kita bagaimana 50% dari kecenderungan kita untuk berbahagia didasarkan pada titik genetik tertentu, yakni suatu yang kita tidak dapat ganggu gugat, 10% lagi berdasar pada keadaan hidup (seperti mendapatkan promosi, menemukan pasangan sejati, atau mencapai kreatifitas impian), dan 40% lainnya adalah "kegiatan yang disengaja" yang dapat mempengaruhi perilaku kita.

Dengan ini, berarti kita bisa mencapai 40% lebih bahagia dalam hidup kita tanpa mengubah keadaan kita sedikit pun, dan salah satunya “kegiatan yang disengaja” adalah bersyukur.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang secara konsisten bersyukur akan lebih bahagia, lebih energik, lebih penuh harapan, lebih bermanfaat, lebih empatik, lebih spiritual, lebih pemaaf, dan kurang materialistik. Mereka juga tidak memiliki kecenderungan depresi, cemas, kesepian, iri, neurotik, atau sakit.

BUKTI
 
Dalam sebuah penelitian, sekelompok peserta diminta untuk menyebutkan lima hal yang mereka syukuri setiap hari, sedangkan kelompok lainnya diminta untuk membuat daftar lima hal yang merepotkan. Mereka yang diminta ungkapkan syukur tidak hanya lebih bahagia dan lebih optimis, namun juga menampakkan gejala fisik lebih sedikit (seperti sakit kepala, batuk, mual, atau jerawat). Studi tentang syukur lainnya menyatakan bahwa orang-orang dengan penyakit kronis menunjukkan perkembangan positif secara klinis dengan berlatih bersyukur.
 
Orang dalam kondisi tertekan, diperintahkan untuk membuat daftar hal-hal yang mereka syukuri pada sebuah situs setiap harinya terlihat mengalami penurunan tekanan yang signifikan pada akhir penelitian dibandingkan dengan orang-orang depresi yang tidak diminta untuk membuat daftar hal-hal yang mereka syukuri. Dan seperti yang kita tahu bahwa depresi merupakan faktor risiko yang signifikan untuk segala penyakit.
 
Untuk bukti ilmiah yang lebih mengejutkan tentang bagaimana menjadi sehat, baca lah Mind Over Medicine atau tonton acara televisi publik spesial “Healing Yourself: Mind Over Medicine”. (Petunjuk: Murah hati dan perawatan diri radikal sangat baik untuk kesehatan Anda, jadi cobalah bermurah hati dengan memberi waktu Anda dan cintai lah hari-hari libur ini, namun tetap berfokus pada perawatan diri Anda sendiri!).

Bagaimana bisa dengan bersyukur dapat meningkatkan kebahagiaan?
Menurut Dr. Lyubomirsky :
  1. Menghargai serta menikmati pengalaman hidup yang positif
  2. Mengunci nilai-nilai kepantasan diri dan harga diri
  3. Mencegah stres dan trauma
  4. Mendorong tindakan peduli dan perilaku moral
  5. Membantu membangun ikatan sosial, memperkuat hubungan yang ada, dan memelihara hubungan baru (seperti yang telah kita ketahui, orang yang kesepian memiliki dua kali resiko terkena penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang memiliki hubungan sosial kuat)
  6. Menghambat perbandingan-perbandingan yang mencelakakan.
  7. Mengurangi atau menghalangi perasaan negatif seperti marah, pahit, dan serakah.
  8. Mudah beradaptasi dari sikap “hedonistik” (kemampuan untuk menyesuaikan ke satu titik positif di keadaan baru sehingga kita tidak mudah kecewa terhadap keadaan baru yang ada dan hanya memiliki sedikit pengaruh pada kesehatan atau kebahagiaan secara keseluruhan).

CARA BERLATIH SYUKUR

Anda tidak harus menunggu hari Thanksgiving untuk menikmati manfaat kesehatan dan kebahagiaan yang menyertai rasa syukur.

1. Buatlah jurnal rasa syukur.
 
Renungkan 3 sampai 5 hal yang saat ini anda syukuri (tidak apa-apa jika ini adalah hal-hal duniawi!) dan tuliskan. Data menyarankan bahwa melakukan hal ini sekali seminggu mungkin lebih menguntungkan, tetapi jika anda merasa melakukan hal ini setiap hari lebih baik bagi anda, maka lakukan lah!

2. Menumbuhkan sikap bersyukur.
 
Membuat jurnal mungkin bukan lah secangkir teh yang mudah anda minum, jadi mungkin lebih baik jika anda langsung melatih diri untuk memikirkan hal-hal yang patut anda syukuri. Cobalah dengan mencari satu pikiran yang tidak menyenangkan bagi anda setiap harinya dan alihkan kepada suatu hal yang dapat anda syukuri.

3. Variasikan latihan syukur anda.
 
Cobalah dengan membuat jurnal, memikirkan hal-hal yang anda syukuri, bicarakan hal-hal yang Anda syukuri saat makan malam, membuat karya seni tentang apa saja yang anda syukuri, lakukan lah bergantian! Kita cenderung mudah bosan, sehingga praktek syukur bekerja lebih baik ketika kita mengubah-ubah cara kita bersyukur.

4. Ekspresikan rasa syukur secara langsung kepada orang lain.


Sumber : Earth We Are One - http://earthweareone.com/scientific-proof-that-being-thankful-improves-your-health/

Minggu, 30 November 2014

ARTIKEL: MAKNA LEADERSHIP





Apakah anda mengerti makna dari seorang leader atau pemimpin? Jika anda menganggap pemimpin adalah orang semacam atasan anda, anda sepertinya kurang memahami makna dari seorang leader. Nyatanya, leader bukan hanya soal jabatan atau posisi. Jauh lebih dari itu, leadership adalah soal pengaruh. Banyak orang yang memiliki jabatan jauh di atas kita, tapi berapa banyak diantara mereka yang mampu benar-benar mempengaruhi hidup kita?

Pastikan anda memahami beberapa hal berikut ini, untuk membangun potensi leadership anda dengan lebih bermakna.


Tidak Semua Entrepreneur adalah Leader

Sangat banyak dari kita yang mengasumsikan bahwa seorang entrepreneur pastilah leader, tapi nyatanya, walaupun seorang entrepreneur adalah mereka yang mempunyai ide hebat dan menjalankan sebuah bisnis, tidak lantas mereka bisa disebut seorang leader. Sekali lagi ini bukan soal posisi, tapi ini soal pengaruh. Walaupun anda memiliki ide yang hebat dan menjalankan sebuah bisnis, tapi jika anda tidak dapat mengkomunikasikan ide tersebut dengan baik dan memotivasi kolega anda untuk mencapai visi bersama, anda masih belum bisa disebut sebagai seorang leader. Hal inilah yang biasanya juga terjadi di dalam sebuah perusahaan start-up. Banyak start-up entrepreneur yang hanya mengandalkan ide hebat mereka saja dalam membangun bisnis. Tapi jika ide hebat ini tidak mampu dieksekusi bersama, bagaimana kedepannya ide ini menjadi besar?
Singkatnya, mungkin hanya para entrepreneur yang mampu menciptakan pengaruh positif kepada para koleganyalah yang bisa kita sebut sebagai seorang leader.

Management Bukanlah Ilmu Leadership

Banyak dari kita yang berpikir bahwa leadership adalah soal management. Padahal nyatanya, management adalah ilmu tentang pengaturan, sedangkan leadership adalah soal pengaruh. Keduanya adalah dua hal yang sangat jauh berbeda.
Jika anda masih banyak menghabiskan waktu anda dalam mengatur orang, proses produksi hingga memastikan target perusahaan, anda adalah seorang manager. Tapi jika anda mulai membagun pengaruh anda kepada kolega sekitar anda dan meraka mulai terinspirasi dengan anda, baru anda bisa disebut sebagai seorang leader.

Leader Tidak Harus Berdiri di Garis Paling Depan

Hanya karena anda berani berdiri di garis paling depan dan lantang mengemukakan pendapat, bukan berarti anda adalah seorang leader. Seorang leader bisa berdiri di depan, bisa juga di tengah-tengah atau bahkan di belakang kolega mereka, tergantung situasi mana yang paling tepat saat itu. Berdiri di garis depan, tengah atau belakang, jika anda mampu bersama-sama mengajak kolega anda mencapai visi bersama, baru anda adalah seorang leader.

Jadi, apa poin-poin singkat yang dapat kita pelajari sejauh ini?
  1. Leadership adalah soal mempengaruhi. Nothing less and nothing more.
  2. Leadership adalah hak istimewa atau privilege atau terkadang adalah sebuah panggilan.
  3. Hanyak orang lain yang dapat menyematkan makna leadership kepada anda. Jika anda sendiri yang menyematkannya, anda bukanlah seorang leader.

“If your action inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a leader – John Quincy Adams

ARTIKEL: 7 CIRI-CIRI MEREKA YANG MEMPUNYAI KECERDASAN EMOSIONAL YANG TINGGI




 
Akhir-akhir ini, kita semakin sadar bahwa kecerdasan emosional ini sangat penting bagi tiap individu dalam menunjang kesuksesan dan kebahagiaan mereka, baik di tempat kerja, pergaulan hingga kehidupan keluarga. Memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan membantu anda dalam bersikap praktis ketika di hadapkan pada suatu permasalahan. Untuk itu, kali ini saya akan sharingkan apa saja ciri-ciri mereka yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi. Harapannya, hal ini akan menjadi referensi kita bersama untuk kehidupan kita yang lebih bermanfaat dan bahagia kedepannya.

1. Fokus pada Hal-hal yang Positif
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar bahwa percuma saja berlarut-larut dengan masalah. Fokus pada masalah tidak akan pernah membawa solusi, sebaliknya bersikap positif dalam menyikapi masalah akan membawa anda pada solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan anda.

2. Mereka yang Berpikiran Positif akan Berkumpul dengan Mereka yang Berpikir Positif Pula

Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi tidak akan menghabiskan banyak waktu dengan berkumpul bersama mereka yang suka mengeluh dan mengumpat. Mendengarkan keluh kesah dari mereka yang suka berpikir negatif hanya akan membawa menghabiskan energi kita pada hal yang percuma. Sebaliknya, berkumpul dengan orang yang memiliki pikiran positif dan penuh semangat akan membuat kita tertular juga. Dan inilah yang pada akhirnya akan meningkatkan kecerdasan emosional anda juga.

3. Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi selalu Assertive
Assertive adalah sebuah sikap tegas dalam mengemukakan suatu pendapat, tanpa harus melukai perasaan lawan bicaranya. Orang yang assertive sangat tahu betul kapan mereka harus bicara, kapan mereka harus mengemukakan suatu pendapat dan bagaimana cara yang tepat untuk memberikan sebuah solusi tanpa harus menggurui. Dan yang pasti mereka yang memiliki sikap assertive selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bicara.

4. Mereka adalah Visioner yang siap Melupakan Kegagalan di Masa Lalu
Orang-orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan sibuk memikirkan apa yang akan dilakukannya di masa depan dan segera melupakan kegagalan di masa lalu. Baginya kegagalan di masa lalu adalah sebuah pelajaran yang penting diambil untuk mengambil langkah yang lebih mantab di masa yang akan datang.

5. Mereka Tahu Cara Membuat Hidup Lebih Bahagia dan Bermakna
Dimanapun mereka berada, apakah itu di tempat kerja, di rumah ataupun berkumpul dengan teman-teman, orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan membawa kebahagiaan bagi sesamanya. Terkadang arti bahagia bagi mereka tidak harus sebuah kekayaan. Bersyukur akan nikmat yang didapat hari ini dan membantu orang lain yang membutuhkan pertolongannya akan membuat mereka merasa bahagia dan bermakna.

6. Mereka Tahu Bagaimana Mengeluarkan Energi Mereka secara Bijak

Mereka yang dikaruniai kecerdasan emosional tinggi, tahu bagaimana memanfaatkan energi mereka dengan bijak. Mereka tidak akan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang percuma saja. Mereka akan fokus pada tindakan-tindakan yang akan membawa manfaat bagi sesamanya.

7. Terus Belajar dan Berkembang
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar, bahwa apa yang ia ketahui saat ini masih belumlah apa-apa. Baginya, belajar bukanlah 12 tahun wajib belajar dan 4 tahun kuliah. Wajib belajar adalah seumur hidup. Mereka selalu terbuka akan hal-hal baru dan berani mencoba berbagai macam tantangan yang akan membuat mereka berkembang. Kritik dan saran dari orang lain akan dijadikan sebagai referensi baru dalam mengambil langkah dan keputusan di masa yang akan datang.


“It isn’t stress that makes us fall – it;s how we respond to stressful events.” – Wayde Goodall

Senin, 17 November 2014

SELFTALK & CONTEMPLATION: NASIHAT DI BALIK POLA ALAM


Nasihat dan renungan itu ada di mana saja, kapan saja, dan dari apa/siapa saja. Mereka ada dalam semesta, ada pada orang-orang yang berinteraksi denganmu hari ini. Mereka ada di simpang ramai jalanan, maupun pojokan sepi lembab dan kotor. Mereka pun ada ketika kamu membuka mata, ketika sedang menyetir, bekerja, ataupun ketika kamu hendak menutup mata.

Pernahkah kamu memikirkan bahwa keberadaan pola-pola alam di sekitar kita adalah sebuah contoh untuk menyikapi persoalan yang sedang menimpa kita? Seperti daun yang gugur di musim kemarau sebagai mekanisme pertahanan hidup sebuah pohon. Sebut saja itu pohon Jati (Tectona grandis).

Pohon jati menggugurkan daun di musim kemarau guna mengurangi laju penguapan uap air di tubuhnya. Sebagaimana yang kita tahu, daun merupakan dapur bagi poho yang berperan dalam proses fotosintesis. Fungsi daun amat penting bagi keberlangsungan hidup pohon tersebut. Namun pada kenyataannya daun adakalanya digugurkan.

Seperti dalam hidup, terkadang untuk mempertahankannya, kita dihadapkan pada suatu pilihan yang pelik untuk mengorbankan sesuatu yang kita anggap penting. Sebut saja kesenangan masa muda. Tak banyak anak muda yang mau mengorbankan kesenangan masa mudanya untuk menambah ilmu dan menambah kebisaan/skill. Investasi tersebut mungkin tidak langsung dirasakan, namun akan dirasakan manfaatnya setelah dewasa

Semua pelajaran tersebut ada dan tersedia menyertai hidup. Tinggal apakah kita cukup sadar untuk dapat merasakan keberadaannya itu. Dan sebesar apa kemauan kita untuk menyadari bahwa Tuhan telah berkata kepada kita lewat ciptaannya. Ada renungan di balik hal-hal yang (mungkin) kita anggap remeh dan tak berarti. Namun sejatinya itu kembali kepada mindset dan paradigma kita dalam memandang hidup.


#SekadarKontemplasi

CHRONOMETRY: MEET AND BOOK-SIGNING ICO'S NEW BOOK


Minggu siang di Lippo Karawaci, saya menyempatkan diri untuk bertemu dengan salah seorang sahabat dan juga tim di INDIGO COMMUNITY, Ricardo Marlianno (Ico). Momen sebentar ini saya manfaatkan untuk ngobrol tentang situasi komunitas, semacam mini review tentang divisi yang dia pegang (Marcomm). Dan maksud utama ketemuannya adalah untuk book-signing buku terbarunya, Modern Spellbook.

Buku ini adalah satu dari karya yang cukup saya nantikan sejak awal tercetusnya ide penulisannya. Karena saya tau effort dan kendala yang dihadapi Ico saat proses penulisan hingga pencetakan yang sangat menantang. Termasuk keputusannya untuk menghandle sendiri semua proses penciptaan karyanya. Oleh karena itu dari segi produksi, publikasi, branding, dan pemasaran dilakukan sendiri secara online.

Harapan besar tercurah kepada pemerintah baru RI untuk dapat memajukan industri kreatif dan mengkaji ulang regulasi penerbitan dari para penerbit agar dapat berpihak kepada insan-insan muda berbakat di Indonesia.

Momen ini bagi saya sarat akan nilai persahabatan dan untuk memberikan motivasi agar terus berkarya.

Sejujurnya saya sangat appreciate dengan rekan-rekan muda yang aktif berkarya dan menelurkan manfaat bagi diri dan orang banyak. Menelurkan ide dan memfokuskan energi serta waktunya kepada hal-hal yang membangun.

#IndonesiaGo!

Minggu, 02 November 2014

CASE: BERPASANGAN DAN BERJODOH (discussion from INDIGO COMMUNITY)

Berbicara soal jodoh, pasangan, dan teman hidup, tentu kita tidak hanya akan membicara cinta sebagai komponen utamanya. Ada hal-hal lain yang menciptakan kebersamaan diatara dua insan.



Sebelum itu, ada baiknya dulu kita simak diskusi pertanyaan berikut dari salah satu rekan dari INDIGO COMMUNITY (IC).

"Saya sering berpikir kenapa manusia diciptakan berpasangan tapi koq ada juga yang susah mendapat pasangan, tidak peduli laki-laki atau perempuan, banyak juga yang sampai tua tidak punya pasangan. Saya tdk menyensus brp yang "still single", akan tetapi penasaran mengenai apa yang menghalangi mereka dari jodohnya? Mungkin teman-teman bisa bantu..nuhun."


Response:
Pada dasarnya Tuhan menyediakan banyak jodoh kepada kita di semua kelas kehidupan. Bahwa akan ada jodoh bagi kita dengan menjadi apapun kita kelak. Tugas kita adalah memantaskan diri untuk sebaik-baiknya jodoh seiring naiknya kelas kehidupan kita.

Karena Tuhan telah berjanji bahwa laki-laki baik untuk perempuan baik, demikian pula sebaliknya.

  • Hal tersebut mengisyaratkan adanya kesetaraan, kepadanan, dan keselarasan vibrasi antara dua insan tersebut, sehingga menimbulkan kecocokan.

    Menikah adalah jalan untuk mengikat kebersamaan dalam suatu komitmen bersama yang saling bertanggung jawab. Di dalam pernikahan terdapat pembagian fungsi dan peranan antara suami-istri yang kemudian menjadi ayah-ibu, kakek-nenek, dll.

    Mereka yang sudah menikah belum bisa dikatakan jodoh selama mereka berdua belum menjodohkan diri satu sama lain. Sikap yang menjodohkan diri yaitu menjadikan teman hidup kita itu menjadi sahabat terbaik dalam berbagi hidup. Sehingga kebersamaan yang dibentuk selalu dibungkus dengan kehangatan, percik-percik romansa yang menggembirakan, persahabatan yang membahagiakan dan saling menguatkan; dan semua itu dinamakan Cinta.

    Munculah pertanyaan terakhir, lantas apa itu jodoh? Simpelnya, didefinisikan adalah gelar, pencapaian, dan penghargaan bagi sepasang insan yang telah terbukti mempertahankan kebersamaan dalam balutan cinta hingga akhir hayatnya. Sehingga jodoh bisa batal bila kita tidak menjodohkan diri dengan dia yang pantas kita jadikan jodoh.

    Mudah-mudahan mencerahkan dan menambah sudut pandang kita semua :).

Selasa, 14 Oktober 2014

SELFTALK & JOURNAL: HAPPY BIRTHDAY MATE...:)


I just wanna say, happy belated birthday, mate... I love you and everything about you. I love the way you love me.


Minggu, 28 September 2014

QUOTE: You want something, go get it. Period!

”Don’t ever let someone tell you, you can’t do something. Not even me. You got a dream, you got to protect it. People can’t do something themselves, they want to tell you "you can’t do it". You want something, go get it. Period.”


Quote is taken from The Pursuit of Happyness.