Sabtu, 06 Desember 2014

ARTIKEL: 5 LANGKAH UNTUK MENYATUKAN & MENGUBAH DUNIA KITA



 Ditulis oleh : Andrew Martin (editor onenesspublishing dan penulis buku “One ~ A Survival Guide for the Future…”).
Interpretasi oleh : Ricardo Marlianno (Indigo Community).

1. Melepaskan kreatifitas


Beberapa dari kita berpikir bertahan membuat kita kuat, tapi terkadang melepas.” -Herman Hesse


Sebagian besar hidup kita telah dipengaruhi oleh banyak orang, seperti masyarakat, pemerintah maupun media. Sebelum kita dapat merasakan persatuan, kita harus berdamai dengan persyaratan serta kondisi untuk mencapai titik ini. Dengan melihat jauh di dalam dan refleksi diri yang tenang, kita dapat mengidentifikasi keterikatan, dan gangguan yang menempel pada kita. Setelah diidentifikasi, kita harus sadar bahwa dalam kondisi ini, semua isi kepala dan perasaan lah yang menciptakan pemikiran kita. Dengan melihat diri sebagai makhluk yang mandiri serta makhluk yang diberdayakan, kita dapat  melepaskan kreatifitas untuk membuat perubahan positif. Cara kita memilih untuk memproses informasi dan bagaimana kita memandang diri kita sendiri adalah realita yang tercipta oleh kita. Kita bisa memilih untuk melepaskan dan memaafkan atau kita dapat memilih untuk memegang kebencian, kemarahan dan frustrasi. Kita juga dapat memilih untuk memegang asumsi-asumsi lama atau kita bisa bergerak ke arah realita baru. Pada akhirnya kita adalah orang-orang yang harus memilih. Kita harus hidup dengan segala konsekuensinya. Dengan bermeditasi kita dapat mempelajari lebih dalam alam sadar dan dapat mengungkap kebenaran yang ada, hingga membuat kita terbangun. Saatnya untuk “melepaskan” sehingga kita dapat bergerak maju, kalau tidak kita akan tetap bertahan pada ideologi tak produktif dan ketinggalan jaman.

2. Memilih potensi murni ketimbang menyesuaikan keadaan.

“Dia yang telah merasakan kesatuan akan melihat dirinya sendiri dalam semua makhluk, dan semua makhluk dalam dirinya, dan melihat segala sesuatu dengan mata yang tidak memihak.” -Buddha

Hanya mereka yang sadar dapat melihat semuanya bergerak secara harmonis dalam kesadaran yang bersatu. Dengan mengamati, memahami dan membawa kesadaran untuk diri kita sendiri kita bisa mengidentifikasi dengan persatuan yang ada. Keadaan memberitahu bahwa kita perlu untuk maju baik sebagai bangsa, sebagai individu dan juga sebagai komunitas. Keadaan yang dimaksud berdasar dengan rasa memiliki dan rasa untuk mencapai suatu tujuan. Perlu ditekankan kembali bahwa hal ini bukan bertujuan untuk mencapai pencerahan spiritual dalam persatuan. Tidak ada di media-media mainstream maupun kebijakan pemerintah perihal pengembangan potensi murni. Bangun memang sulit. Lebih enak untuk tetap berada di tempat tidur ketika hujan di luar. Beberapa dari kita memilih untuk menjalankan cara yang mudah dan ada beberapa yang memilih untuk berjalan keluar dari jalur yang ada untuk menjalani kehidupan yang lebih cerah. Banyak juga yang telah dijauhi dan diejek hanya karena hidup sesuai dengan hukum alam. Sangat mudah untuk tergoda oleh tatanan sudah ada yang menawarkan hidup mudah, mewah dan nyaman. Tampaknya terlalu sulit untuk menjadi non-konformis dan hidup bertentangan dengan apa yang telah dibesarkan kepada kita.


3. Berbagi - Kekuatan semesta.

"Alasan mengapa dunia kekurangan rasa persatuan, dan menumpuknya kerusakan, karena manusia terpecah belah dengan dirinya sendiri." - Ralph Waldo Emerson.


Kita tersesat di gurun tanpa makanan atau air, sedang diambang kematian. Tiba-tiba entah dari mana ada seseorang menemukan kita. Penyelamat kita berbagi air dan makanan mereka dengan kami. Kita bertahan sekedar untuk menceritakan cobaan yang telah dialami. Kita sekarang dapat melihat jalan keluar. Berbagi pengalaman ibarat memberikan makanan pada orang yang kelaparan. Dengan berbagi kebenaran mengenai persatuan dapat membawa manusia keluar dari rasa haus dan lapar, menuju ke sesuatu baru yang kekal dan potensial. Hal ini memungkinkan kita untuk memasuki kekuatan kolektif kesadaran semesta, memberikan kita kekuatan luar biasa untuk terhubung dan berbagi kesadaran. Rasa kesatuan itu saling menguntungkan melalui berbagi pengetahuan, kebijaksanaan dan pengalaman. Hanya dengan berbagi pengalaman kepada orang lain dan mengembangkan kebijaksanaan dari tingkat “kesadaran yang lebih tinggi” kita dapat berbagi kebenaran/kenyataan yang ada. Dengan terbuka terhadap semuanya memungkinkan kita untuk berbagi, untuk mencapai kehidupan yang harmonis dan tercerahkan. Jika kita hidup dengan belas kasih, pengampunan, kemurahan hati, kebaikan, cinta, dan pengertian maka kita akan menjalani kehidupan layaknya guru besar telah ajarkan. Dengan menempatkan diri sebagai sepatu tetangga, kita akan mengerti bagaimana rasanya menjadi tetangga kita. Kesatuan yang ada di seluruh semesta adalah konstanta yang menghubungkan semua.


4. Kelimpahan – Ketuk lah, maka akan terbuka bagimu.

"Diri sejati tidak lah sebatas pada dunia ini atau bahkan alam semesta. Ia tidak memiliki batas, tidak ada posisi tetap, tidak ada bentuk, tidak tampak, tidak ada batas, tidak ada batas waktu. Benar-benar di luar pengetahuan atau tidak tahu sama sekali, ada atau tak ada - benar-benar melampaui segala bentuk diskriminasi. Itulah yang harus kita sadari. Bentuk yang tak berbentuk ini tidak lain adalah nyatanya bentuk, nyatanya tubuh ini, dan nyatanya kehidupan! " - Dennis Genpo Merzel

Rasa kesatuan tahu bahwa kesatuan dan kelimpahan itu ada di mana-mana itu. Seperti Yesus pernah berkata "Carilah maka kamu akan menemukan, ketuk lah maka akan terbuka bagimu". Kita telah lama menunggu untuk perbaikan yang cepat, obat mujarab, serta obat penangkal. Kita ingin mencari saklar yang tertulis “pencerahan ada di sini”. Seiring waktu kita telah diingatkan oleh “guru besar” dengan ejaan bagi semua makhluk agar mereka dapat melihat. Kelimpahan dan pencerahan ada dalam cara kita mengolah pikiran dan bagaimana kita bertindak berdasarkan pikiran-pikiran yang ada. Bukan seperti rasa ketika memiliki suatu benda, rasa memiliki hanyalah kepemilikan. Siapapun dapat memiliki suatu benda, sedangkan merasakan kelimpahan adalah seperti berada  sebuah dunia yang sama sekali berbeda. Ini adalah langkah besar menuju pencerahan. Kelimpahan adalah bagaimana kita melihat realita kita, kehidupan dan bagaimana kreatifitas kita. Jika kita bisa memikirkan sesuatu, maka kita bisa menjalankannya. Setelah kita tersadar bahwa hidup adalah lebih dari apa yang kita lihat di dunia ilusi ini maka kita dapat bergerak maju. Realita palsu seperti  materialisme, kesuksesan, persaingan dan hal-hal sepele lainnya dapat menahan kita dari kebangkitan. Hanya dengan melihat lebih dalam kita akan menemukan kelimpahan sejati.


5. Menjadi sosok “Tanpa Syarat” di setiap hal yang dilakukan.

Dalam segala hal yang kita lakukan, kita lakukan tanpa syarat. Jika melakukan sesuatu dengan syarat, berarti kita tidak mencintai dan mendukung apapun yang didapat oleh pribadi kita. Dengan melakukan segala sesuatu tanpa syarat berarti kita adalah satu, kita lakukan hanya untuk cinta. Melalui cinta dan kasih sayang kepada orang lain kita dapat membantu semua dalam pengembangan kesadaran rasa kesatuan. Kita semua adalah satu, selalu terhubung, tak terbatas, di mana-mana dan dalam segala hal...

Sumber : Collective Evolution - http://www.collective-evolution.com/2014/12/01/5-steps-to-unifying-changing-our-world/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar